Haloha! Long time no see, my blog. Hampir dua bulan tidak menjamahmu, apa kabar? Walau hanya dua bulan, kejadian yang terlewati seperti sudah menunjukkan dua tahun berlalu. Baik aku mulai berlebihan, ahahaha. Dari mana aku memulai lagi ya? Bagaimana kalau menceritakan tempat terbaikku sepanjang masa? Di mana itu? It’s my private room!
|
maaf, lagi berantakan (emang kapan rapinya?) ehehehe |
Well, kamarku tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil juga, ukurannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanku untuk mengelolanya, ya sekitar 4x3 meter. Fasilitas di dalamnya juga tidak banyak dan tidak keren, biasa aja. Tempat tidur, lemari pakaian, lemari buku, dan semua yang terlihat di gambar. Dari semua yang tersedia, aku paling suka sama jendela yang langsung menghadap luas ke luar rumah.
|
sedikit pemandangan yang bisa dilihat |
Bangun pagi, buka jendela, sekitar 30 menit menghirup udara segar sambil saat teduh, mengumpulkan sukacita untuk menjalani hari yang semakin terasa berat. Tiba sore ke jendela lagi, sekedar nongkrong, main gitar dan nyanyi-nyanyi, atau nulis kalau inspirasi tiba-tiba muncul. Begitu jumpa dengan malam, balik nongkrong di jendela, lihat langit malam dan seluruh pasukannya, walau nyamuk siap memburu sudah dipersiapkan senjata, yaitu Autan, ahahaha.
|
wop, action dulu ah! ahahaha |
Biasanya sih aku nyanyi lagu-lagu yang aku tau kunci gitarnya, maaf aku tak ahli, aku hanya sedikit tau. Suaraku juga tak bagus, ya standard penyanyi kamar mandi. Ngomong-ngomong soal tulisan, hampir semua inspirasi tulisan yang kutulis semasa hidupku, dapatnya pas lagi nongkrong di jendela. Ya, walau udah 4 tahun terakhir ini aku jarang pulang ke rumah, menempati kamarku, dan nongkrong di jendela. Tapi, setiap ada kesempatan, pasti deh nongkrong di jendela udah jadi hal yang wajib dilakuin.
Sensasi yang paling terasa, saat jam menunjukkan pukul 02.00. Aku bangun, saat orang-orang di rumah tertidur lelap, lalu membuka tirai jendela, membiarkan aku berhadapan dengan langit gelap dan pasukannya yang hanya dipisahkan oleh kaca tipis. Di saat seperti itu aku bisa jadi benar-benar galau, semua memori yang bisa kuingat tiba-tiba terputar kembali. Kenangan indah atau pahit dengan semua orang yang masuk ke kehidupanku. Dan apa untungnya? Aku dapatkan kembali insipirasi untuk menulis. What a wonderful time!