Kamis, 14 Oktober 2010

waktu itu berbicara

“Semua bisa berubah, kita hanya menunggu waktu yang tepat saja”

Seorang teman pernah menceritakan kisahnya yang (mungkin) telah dipermainkan oleh perasaannya sendiri. Dia begitu mencintai seseorang yang dulu pernah menghiasi hari-harinya, yang dulu penah membodohinya, yang dulu pernah mempermainkan perasaannya. Ya, itu yang kudapat dari semua yang diceritakannya. Aku mulai berpikir, apa memang begitu yang terjadi, maksudku apa sepenuhnya hanya dia yang tersakiti. Bagaimana dengan pihak yang lain? Apa tidak merasa tersakiti juga, atau pihak yang lain ini adalah manusia yang tidak punya hati yang sengaja menyakiti manusia yang begitu tulus mencintainya? Ada yang salah di sini.

Perubahan itu sesuatu yang besar, membutuhkan proses yang panjang, serta waktu yang lama. Ketika seseorang mencintaimu, membuatmu bahagia, berjanji untuk segala yang ada di dunia ini, maka dari itu berhati-hatilah. Aku tidak mengatakan, “Jangan percaya itu!”  Aku hanya mengingatkan agar kamu menyiapkan hatimu, apakah kamu akan mempercayainya atau mengabaikannya. Semua orang itu pasti berubah. Orang yang begitu kau cintai, yang selalu membuatmu bahagia, yang membuat hari-harimu jadi lebih istimewa, bisa membuatmu sakit jiwa karena perubahan di dalam hidupnya. Itu semua berefek padamu, kamu pun juga ikutan berubah, tidak masalah bagaimana perubahannya, yang pasti kamu berubah. Begitulah yang terjadi terus menerus, sambung menyambung, dan tidak ada akhirnya.

Orang-orang sekarang selalu menuntut perubahan, lalu ketika yang mereka tuntut telah dikabulkan, mereka malah berkomentar, “Kamu berubah! Aku gak kenal kamu yang sekarang! Mana kamu yang dulu?” Aneh, entah siapa yang disalahkan di dalam hal ini. Aku bingung.

0 komentar:

Posting Komentar